Darah adalah suspensi dari partikel dalam larutan koloid yang mengandung elektrolit. (Price dan Wilson, 1995: 223).
Unsur seluler dari darah antara lain sel darah merah, sel darah putih dan trombosit yang tersuspensi dalam plasma. Volume darah total yang beredar pada keadaan normal sekitar 8% dari berat badan (5600 ml pada pria 70 kg), sekitar 55% dari volume tersebut adalah plasma (Ganong, 2003:495).
Plasma darah adalah bagian cairan darah yang bebas sel, bila plasma menggumpal maka cairan sisanya adalah serum, rata-rata volume plasma 3 liter pada orang dewasa (Guyton dan Hall 1996).
Protein plasma meliputi albumin dan globulin gamma globulin terdiri dari antibodi yang disebut immunoglobulin yang dihasilkan oleh sel plasma dan albumin diproduksi oleh hati dan menyangkut asam lemak, bilirubin dan obat-obatan faktor pengumpul darah yaitu fibrinogen merupakan bagian penting dari plasma darah.
Darah sebagai penghubung antara organ tubuh, membawa oksigen yang diaborsi oleh paru dan nutrisi yang diabsorsi oleh traktus gastrointestinal ke sel tubuh untuk metabolsime sel. Darah juga mengangkut produk sampah yang dihasilkan oleh metabolisme sel ke paru, kulit, dan ginjal yang akan dit ranspormasi dan dibuang keluar tubuh. Darah juga membawa hormon dan antibodi ke tempat sasaran atau tujuan (Brunner dan Suddarth 2001:926).
Jadi nyatalah bahwa darah terdiri dari dua bagian yaitu :
a. Sel-sel darah terdiri dari
1) Sel darah putih
Keadaan normal terdapat 4.000-11.000 sel darah utih permikro liter darah manusia (Ganong, 2003:496) sel darah putih terbagi dalam granulosit, limposit dan monosit. Granulosit muda memilikiinti berbentuk sepatu kuda dan sebagian besra sel tersebut. Mengandung granula nefrolitik (neutrofil), eusinofil dan basofil, semua sel granulosit memiliki granula schoplasmik dan mengandung sabotansi biologi aktif yang berperan dalam proses peradangan. Monosit memiliki fungsi fagosit, membuang sel-sel cidera dan mati; fragmen-fragmen sel dan mikro organisme. Limposit adalah leukosit mononuuklear dalam darah perifer, terdapat dua jenis limposit yaitu limposit-limposit T, tergantung timus berumur panjang dibentuk dalam timus dan limposit B, tidak tergantung timus, limposit T bertanggung jawab atas respon kekebalan seluka melalui pembentukan sel yang relatif antigen, sedangkan limposit bertanggung jawab atas respon kekebalan normal.
2) Sel darah merah
Sel darah merah atau eritrosit adalah cakram bikonkaf yang tidak berinti yang kira-kira berdiameter 8 m tebal lesi 2 m pada bagian tengahnya tebalnya hanya 1 m ata kurang (Price dan Wilson, 1995:231).
Komponen utama sel darah merah adalah protein hemoglobin (Hb) yang mengangkut O2 dan CO2 untuk mempertahankan Ph, normal, molekul-molekul hemoglobin terdiri 2 pasang rantai.
Palipetida (globin) dan 4 gugus hem, masing-msing mengandung sebuah atau besi, pembentukan sel darah merah dirangsang oleh hormon glikoprotein, eritropoetin yang danggap berasal dari ginjal. Eritropoetin merangsang sel induk untuk memulai proliferasi dan pematangan sel darah merah, untuk selanjutnya pematangan tergantung pada jumlah zat-zat makanan yang cukup dan penggunaannya yang cocok seperti vitamin B12, asam folat, protein-protein enzim-enzim dan mineral seperti besi dan tembaga pembentukan hemoglobin terjadi pada sum-sum tulang melalui stadium pematangan sel darah merah memasuki sirkulasi sebagai retikulosit dari sum-sum tulang, retikulosit adalah stadium terakhir dari perkembangan sel darah merah yang belum matang dan mengandung gula yang terdiri dari serat-serat retikuler, sejumlah kecil hemoglobin masih dihasilkan 24 sampai 48 jam pematangan retikulum kemudian larut dan menjadi sel darah merah yang matang.
3) Trombosit
Trombosit merupakan jasad kecil bergranula dengan diameter 2-4 mm yang dibentuk dengan cara pengeluaran sedikit sitoplasma kedalam sirkulasi oleh megakarosit, berperan sangat penting dalam hemostatis dan pembentukan darah. Fase-fase pembekuan diawali oleh cidera vaskuler dalam keadaan homeostatis kemudian terjadi vasokontriksi yang diikuti adhesi trombosit pada kalogen dinding pembuluh darah yang terkena cidera. ADP (Adenosin Dipospat) di lepaskan oleh trombosit untuk mempercepat reaksi pembentukan sumbat trombosit yang segera diperkuat protein pilamentase atau fibrin. Fibrin ini mula-mula merupakan jeli yang dapat larut dan mengalami polimerasi menjadi jeli non fibrin yang kuat. Untaian fibrin kemudian memendek (returksi bekuan) mendekatkan pinggir dinding pembuluh darah yang cidera dan menutup daerah tersebut.
b. Fisiologi Darah
1). Sebagai alat pengangkut yaitu :
a). Mengambil oksigen/zat pembakaran dari paru-paru untuk diedarkan keseluruh jaringan tubuh.
b). Mengangkat karbondioksida dari jaringan untuk dikeluarkan melalui paru-paru.
c). Mengambil zat-zat makanan dari usus halus untuk diedarkan dan dibagikan ke seluruh jaringan/alat tubuh.
d). Mengangkat/mengeluarkan zat-zat yang tidak berguna bagi tubuh untuk dikeluarkan melalui kulit dan ginjal
2). Sebagai pertahanan tubuh terhadap serangan penyakit dan racun dalam tubuh dengan perantaraan leukosit dan antibodi/zat-zat anti racun.
3). Menyebarkan panas ke seluruh tubuh
Jika darah dilihat begitu saja maka ia merupakan zat cair yang warnanya merah, tetapi apabila dilihat dibawah mikroskop maka nyatalah bahwa dalam darah terdapat benda-benda kecil bundar yang diesbut sel-sel darah. Sedang cairan berwarna kekuning-kuningan disebut plasma (Syaifudin 2006:143).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar