Sabtu, Juli 03, 2010

Proses Keperawatan Hipertensi

1. Pengkajian
a. Aktifitas/istirahat
Kelelahan, letih, napas pendek, gaya hidup monoton, dan frekuensi jantung meningkat
b. Sintegritas ego
Riwayat perubahan kepribadian, depresi dan marah kronik, faktor stres multipel, (hubungan keuangan dan pekerjaan) letupan susana hati, gelisah, perhatian menyempit
c. Eliminasi
Gangguan ginjal saat ini atau riwayat penyakit yng lalu.
d. Makanan / cairan
Makanan yang disukai mencakup makanan tinggi garam, tinggi lemak kolesterol (makanan yang digoreng, keju dan telor)
e. Nyeri / ketidaknyamnan
Nyeri hilang timbul pda tungkai, sakit kepala oksipital berat seperti yang pernah dialami sebelumnya nyeri abdomen / massa
f. Neurosensori
Keluhan pusing / pening, ,sakit kepala subokspital, status mental, perubahan kesadaran, orientasi / isi bicara, pross pikir atau memori (ingatan).
g. Pernapasan
Riwayat merokok, distres respirasi / pengguna obat bantu pernapasan, bunyi napas tabahan atau sianosis.
h. Keamanan
Gangguan koordinasi cara gejala dan hiportensi postural
2. Diagnosa keperawatan
a. Pontensial komplikasi patologi termasuk peningkatan beban kerja jantung, kerusakan mobilitas, kelelahan, kejang kesulitan bicara, nyeri saat berjalan.
b. Perubahan nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh berhubungan denganpola hidup intake kelebihan
c. Kemungkinan ketidak taatan pada program terapi berhubungan dengan lamanya terapi dan perubahan gaya hidu
d. Kurangnya pengetahuan tentang penyakit, program terapi, komplikasi dan penyakit (Faqih Ruhyanudin, 2006 :136 )
3. Prioritas keperawatan
a. Mempertahankan dan meningkatkan fungsi kardiovaskuler
b. Mencegah kompikasi
c. Memberikan informasi tentang proses /prognosis dan program pengobatan
d. Mendukung kontrol aktif klien terhadap kondisi
4. Perencanaan
Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhn tubuh mungkin berhubungan dengan masukan berlebihan sehubungan dengan kebutuhan metabolik, pola hidup monoton keyakinan budaya, kemungkinan dibuktikan oleh berat badan 10%-20% lebih dari ideal untuk tinggi dan bentuk tubuh, lipatan kulit terisep lebih besar dari 15 mmpada pria dan 25 mm pada wanita, dilaporkan atau terobservasi disfungsi pola makan (Faqih Ruhyanudi, 2006 : 139 )
5. Hasil yang diharapkan
Mengidentifikasi hubungan antara hipertensi dan kegemukan
6. Kriteria evaluasi klien
Melakukan mempertahankan program olah raga yang tepat secara individual menunjukan perubahan pola makan, mempertahankan berat badan yang diinginkan dengan memelihara kesehatan optimal ( Faqih Ruhyanudin, 2006 :139 )
7. Tindakan
a. Kaji pemahaman klien tentang hubungan langsung antara kegemukan dan hipertensi
b. Bicarakan pentingnya menurunkan masukan kalori dan batasi masukan lemak garam, dan gula sesuai indikasi
c. Tetapkan keinginan klien untuk menurunkan berat badan
d. Kasi ulang masukan kalori harian dan pilihn diet
e. Dorong klien untuk mempertahankan masukan makanan harian.
f. Instruksikan dan bantu memilih makanan yang tepat hindari makanan dengan kesenuhan lemak tinggi (mentega, keju, telor, krim dan daging) dan kolesterol (daging, lemak, kuning telor, produk kaleng, jeroan). (Faqih Ruhyanudin, 2006 : 140 )
8. Pelaksanaan
a. Memonitor tekanan darah dan mengurangi stres
b. Memonitor efek samping farmakoterapi
c. Anjurkan untuk mentaati regimen aturan terapi
d. Gaya hidup yang teratur
Evaluasi
Hasil yang diharapkan
a. Tekanan darah yang setabil
b. Mengoreksi faktor resiko dapat diatur, mengurangi berat badan, menghentikan merokok,mengurangi stres
c. Mentaati regimen terapi dengan membatasi intake natrium, melakukan olah raga, bersungguh-sungguh dalam pengobatan (Fakih Ruhyanudin, 2006 : 141).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar